TULANG BAWANG BARAT – Ibu Rumah Tangga (IRT) yang perkosa, rumahnya dibakar, dan dibunuh di Tiyuh Bangunjaya, Gunung Agung, Tulangbawang Barat (Tubaba), akhirnya dimakamkankan pada Selasa petang, 7 Januari 2019 setelah suaminya tiba dari Jakarta.
Suasana duka menyelimuti kediaman almarhumah (Almh) Menik Setyawati (27) saat ingin disemayamkan, setelah diautopsi di puskesmas setempat, Selasa (7/1). Keluaraga Besarnya pun tak henti-hentinya memeluk kedua anak (Almh) yang masih kecil dan tangis mereka meledak saat sang suami, Didi Santoso, tiba.
Riana lestari, bibi Menik, mengatakan ia mengunjungi keponakannya itu pada malam harinya sebelum peristiwa pembunuhan pada diniharinya. Ia melihat suasana baik-baik saja, tidak ada keluhan, dan ibu beranak dua itu tampak bahagia.
Menurut Riana, hukuman mati pantas kepada kedua pelaku, yang hanya berbeda RT dengan rumah keponakannya. Ia menilai perlakuan terhadap ibu muda beranak dua itu sudah berlebihan.
Kapolsek Gunung Agung AKP Tri Handoko mengatakan mereka juga awalnya kaget karena laporan pertama hanya soal kebakaran. Setelah memadamkan api di bagian dapur, mereka menemukan darah berceceran di dalam rumah, namun Menik tidak ada.
Menik tinggal hanya dengan dua anaknya di rumah tersebut. Suaminya bekerja di Jakarta. Salah seorang puteranya yang melapor ke kakeknya, Mulyono, hingga peristiwa cepat terbongkar.
Bersama warga sekitar, pukul 08.30 pagi, petugas Polsek Gunung Agung mencari Menik. Ternyata dikubur di kebun karet, sedalam 30 cm, yang tidak jauh dari rumah wanita beranak dua itu.
Kapolsek mengatakan Tri, 31 tahun, dan Su, 37 tahun, penggagah, pembakar rumah, dan pembunuh ibu muda itu dalam tahanan pihaknya. Mereka juga menempatkan petugas di sana untuk mengantisipasi keributan antar-tetangga. (LTV)
Publish : Redaksi
