Berita umum Pilihan Redaksi Tanggamus

Halimah Peraih Penghargaan Inspiratif Cindar Bumi Pejuang Pendidikan PWI Lampung

Kegigihan demi generasi bangsa itu dilakoni sejak tahun 2012.
“Sempat mengajar beberapa Paud desa tetangga, Pekon Banjar Manis, Pekondoh, Lalu kemudian di Pulau. Awalnya ditawari Dinas siapa yang bersedia, karena tidak ada yang mau saya menyodorkan diri. Ya motivasinya ingin berbagi dengan mereka yang berada terpencil, termasuk terisolasi mereka disana, jauh dari tehnologi,” kata Halimah.

Menurut Halimah, untuk menuju Pulau hanya bisa dilalui dengan perahu jukung, dengan jarak tempat 1-3 jam. “Satu jam jika ombak tenang. Ya harus terombang ambing tiga jam lebih jika ombak sedang besar. Berangkat dan pulang bersama warga, kadang saya bawa anak saya,” kata Wanita dua orang anak ini.

Halimah mengaku mengajar sejak hari Senin, dan kembali kerumah Jum’at sore. Sudah 10 tahun sudah Halimah mengabdikan di sekolah Paud itu. “Saya bangga dengan profesinya sebagai guru, meski hanya mengajar di Paud di daerah terpencil pulau. Alasan mengajar di daerah terpencil, hanya ingin membagikan ilmunya kepada banyak orang,” ujar Halimah yang sempat kaget dapat penghargaan bergengsi dari PWI Provinsi Lampung.

Haliman juga mengaku mau mengajar di pulau Tabuan karena disana sangat membutuhkan tenaga pendidik yang bisa cerita juga dunia luar. “Secara Pulau Tabuan menjadi daerah yang terisolir. Dan menjadi tantangan jiwa, dengan memberikan pengetahuan. Daripada ilmu tertinggal dirumah lebih baik dibagi dan semoga bisa jadi amal jariyah,” kata Halimah.

Soal honornya, Halimah menyatakan menerima gaji honor insentif dari Kabupaten Rp200 ribu perbulan, dengan tambahan, insentif desa Rp300, dan ada tambahan transportasi dari dana BOP Kesosialan dari Pengelola PUAD. “Dibayarnya pertiga bulan,” ujarnya polos.

Soal status PNS, Halimah menyatakan siapa yang tidak mau jadi PNS, tapi itu hanya keinginan. “Mau jugalah bang jadi status PNS. Tapi saya tidak berani mendaftar CPNS. Saya tahu diri aja, dan tak mau mimpi tinggi tinggi. Kita di kampung  ga punya dekengan, mana mungkinlah bang jadi CPNS. Jadi mu daftar minder duluan. Kalo sudah rejeki ya nanti juga datang,” katanya.
(Sayuti/Red)

Related posts

Pembegalan Kerap Terjadi Di Lampung. Kali Ini IRT di Tanjung Bintang Jadi Korban

admin

Gubernur Arinal Djunaidi Lantik Anggota KPID Lampung Masa Jabatan 2020-2023

admin

Tingkatkan Daya Tahan Tubuh, Keluarga Besar PSHT Purbasakti Laksanakan Baksos.

admin