METRO – Curhatan Boss Mafia Kwh dalam surat kalengnya edisi Bandar Lampung, 7 Maret 2021 yang menyeret beberapa nama pejabat di PLN UID Lampung soal perbuatan asusila hingga bisnis gelap, menjadi titik terang adanya dugaan keterlibatan informasi di dalam internal PLN UP3 Metro.
Di dalam surat kaleng terbitan Gardapro di katakan, segenap jajaran PT PLN (Persero) UP3 Metro merasa resah. Sebagai imbas intimidasi yang dilakukan mantan pensiunan PLN Bambang Mali yang disebut calo listrik di tambak udang CPB.
Bambang Mali tak hanya sendiri. Pensiunan PLN itu dalam surat kaleng dikatakan melibatkan Manajer Humas PLN UID Lampung dan Direktur PT Yozen sebagai calo dan salah seorang Wartawan kampung sebagai kaki tangan.
Bambang Mali juga di katakan mempertemukan General Manajer (GM) PLN UID Lampung I Gede Agung Sindu Putra dengan I Gede Bagiasa pengelola Koperasi Bima Utama Sakti dari Bratasena untuk kepentingan percaloan.
Curhatan Si Boss Mafia Kwh dalam surat kalengnya kali ini di duga hanya akal bulus bin rakus sesuai yang di tulisnya sendiri dalam kitab kaleng kalengnya. Ia di duga tidak kebagian jatah penyambungan pasang baru di tambak Bratasena Tulang Bawang.
Si boss Mafia juga kabarnya menunggangi salah satu rekanan PLN di Rumbia. Sejak dari itu Kwh meter dikabarkan banyak menghilang dan masyarakat terutama pelanggan PLN sampai saat ini belum terpasang. (Bim/Red).