PANARAGAN – monitorekspres.com :
Tujuh hari berlalu, Journalism Edukasi terhadap siswa siswi Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) se Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) Lampung, sukses digelar. Rabu 29/9/20201.
Berbagai persiapan pelaksanaan Journalism Edukasi tersebut dilakukan dengan mengedepankan protokol kesehatan yang ditentukan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.
Utamanya kegiatan itu digelar oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tubaba, bukan hendak menggurui. Namun semata, berbagai ilmu kewartawanan yang sejalan dengan kode etik jurnalistik sesuai kaidah UU No 40 tahun 1999, tentang kemerdekaan pers.
Karenanya, edukasi terhadap siswa itu dilakukan dengan harapan mereka dapat memahami tentang tugas, fungsi, kewenangan, dan batasan wartawan dalam melaksanakan tugas di lapangan. Hingga mampu mengikis stempel negatif terhadap wartawan selama ini.
Menurut Bupati Tubaba Umar Ahmad, didampingi Wakil Bupati Fauzi Hasan mengatakan. Pendidikan ini sangatlah berarti dan universal, karena memberi hal-hal mendasar bagi kehidupan kita berupa informasi. Bukan berarti hanya mendidik anak menjadi seorang wartawan, tetapi lihatlah secara sudut pandang yang lebih luas.
“Unsur pentingnya adalah mengajarkan peserta agar mendapatkan data yang akurat dalam menggali berbagai informasi dalam kehidupan, untuk kemudian data tersebut diolah menjadi suatu informasi yang dapat disampaikan dan dijadikan landasan dalam mengambil sebuah keputusan yang dipandang baik.” Ungkapnya.
Di akhir kegiatan edukasi journalism tersebut, siswi sekolah dasar (SD) Negeri 02 Kagungan Ratu, Tulangbawang Udik. Nadila (11) berkesempatan mewawancarai langsung Bupati Umar Ahmad. Dia mempertanyakan kegunaan rumah panggung yang kokoh berdiri di kompleks kota budaya uluan Nughik Tiyuh (Desa) Panaragan, Tulangbawang Tengah, Tubaba.
“Karena pada zaman dahulu, masyarakat pribumi Lampung bermukim dan berdekatan dengan hutan, pastinya rumah panggung selain mampu memberikan kenyamanan kepada penghuni nya, juga dapat menghindari mereka dari ancaman binatang buas yang berkeliaran di dalam hutan.” Kata Bupati menanggapi pertanyaan Nabila di lokasi Uluan Nughik.
Melihat rekannya mewawancarai Bupati, Okta (10) tidak mau ketinggalan, pertanyaan singkat pun dia lontarkan. Kenapa ada bebatuan persegi panjang banyak terlihat di area taman uluan nughik.
“Selain nilai seninya natural, material nya kokoh, batu tersebut juga mampu bertahan lama. Karenanya kita tempatkan di beberapa area taman.” Imbuhnya.
Berdasar pantauan media, penutupan kegiatan Journalism Edukasi dilakukan oleh Wakil Bupati Fauzi Hasan di Balai Wartawan Profesor Bagir Manan Kantor PWI Tubaba, dengan menyerahkan Piagam penghargaan secara simbolis terhadap siswa dan pendamping masing-masing.
Editor : Sayuti