Monitor Ekspres
Headline Metro

Musik Pelajar Metro Hangatkan SMSI Fair 2025

METRO//Monitor ekspres.com – Suasana Minggu malam di Samber Park, Metro Pusat terasa lebih hidup dari biasanya. Ratusan pengunjung yang memadati area Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Fair 2025 disuguhkan bukan hanya pameran UMKM, tetapi juga penampilan penuh talenta pelajar yang berasal dari tiga SMA Negeri di Kota Metro.

Tiga sekolah tersebut masing-masing ialah SMAN 1, SMAN 3, dan SMAN 6 Metro yang bergiliran mengisi panggung utama dengan alunan musik dan suara yang menghipnotis. Mereka tak sekadar tampil, para pelajar tersebut menciptakan pengalaman, menyebarkan semangat, dan menyentuh hati para penonton lewat lagu-lagu pilihan yang sarat makna.

Ketua Pelaksana SMSI Fair 2025, Gatot Subroto menyampaikan bahwa pertunjukan seni pelajar ini merupakan bagian dari upaya SMSI mengangkat potensi generasi muda dalam dunia kreatif.

“Kami ingin anak-anak muda Metro punya panggungnya sendiri. Mereka bukan hanya penonton masa depan, tapi aktor utama hari ini. Lewat musik, mereka bicara tentang mimpi, persahabatan, cinta, dan harapan,” kata dia kepada awak media, Minggu (20/04/2025).

“Kami ingin SMSI Fair tidak hanya menjadi ajang ekonomi dan media, tetapi juga ruang tumbuh untuk generasi masa depan. Karena lewat seni, anak-anak muda belajar bekerja sama, tampil percaya diri, dan menyuarakan isi hati mereka,” imbuhnya.

Penampilan dari SMAN 6 Metro dimulai dengan suasana yang tenang dan kontemplatif. Belajar bernama Fathan membawakan lagu Monolog milik Pamungkas dalam bentuk solosong yang mengundang decak kagum. Suaranya yang dalam dan interpretasi emosional berhasil memikat penonton sejak awal.

Band sekolah mereka, The Deer Blood kemudian menghentak dengan Kita dari Sheila on 7, membangkitkan semangat nostalgia bagi para pengunjung. Maura, dengan suara beningnya, menghadirkan Apalah Arti Menunggu milik Raisa yang membuat banyak penonton terdiam penuh rasa.

Namun, momen paling mengejutkan terjadi saat The Deer Blood menggandeng Kepala SMAN 6 Metro naik ke panggung membawakan lagu Separuh Nafasku dari Dewa 19. Riuh penonton membahana, membuktikan bahwa seni bisa meruntuhkan batas antara guru dan murid, menciptakan kolaborasi yang hangat dan inspiratif.

Endah menambahkan nuansa sendu lewat lagu Hujan dari Utopia, sebelum The Deer Blood menutup penampilan mereka dengan lagu Terlalu Lama dari Vierra, mereka mengajak penonton bergoyang dan tersenyum di bawah langit senja.

Sementara itu, SMAN 3 Metro menghadirkan nuansa yang berbeda. Mereka membuka dengan lagu daerah Tanoh Lado yang menggetarkan dan menyentuh akar budaya lokal. Penonton tak hanya menikmati lagu, tetapi juga merasa lebih dekat dengan kekayaan musik tanah air.

Dilanjutkan dengan Masih Cinta dari Kotak, Lumpuhkan Ingatanku dari Geisha, dan Serpihan Hati dari Utopia, band dari SMAN 3 Metro memperlihatkan kemampuan musikal yang matang. Lagu penutup mereka, Merindukanmu dari D’Masiv menjadi klimaks emosional yang menutup penampilan mereka dengan penuh kesan.

Jika SMAN 6 dan 3 tampil dengan nuansa haru dan nostalgia, SMAN 1 Metro datang dengan semangat muda yang penuh warna. Lagu berjudul Am I Bothering You membuka penampilan mereka dengan gaya pop alternatif berbahasa Inggris yang segar dan modern.

Penonton ikut melompat saat lagu Melompat Lebih Tinggi dibawakan, dan menyanyikan lirik demi lirik lagu Hari Bersamanya serta Sahabat Sejati dengan penuh semangat. Sebagai penutup, lagu Film Favorit membuat panggung SMSI Fair berubah jadi pesta kecil, tempat tawa dan kebahagiaan bertemu.

Penampilan tiga SMA Negeri ini menjadi bukti bahwa anak-anak muda Metro punya potensi besar di bidang seni. Bukan hanya pintar di kelas, tapi juga mampu mengekspresikan diri secara kreatif dan positif. Mereka bukan hanya menghibur, tapi juga menginspirasi.

Gatot menambahkan bahwa dari setiap bait lagu dan petikan gitar yang terdengar di Samber Park malam ini, kita belajar bahwa pendidikan bukan hanya soal pelajaran di ruang kelas. Pendidikan juga tentang memberi ruang untuk berkarya, bersuara, dan berkembang.

“Kota Metro patut bangga memiliki siswa-siswi yang bukan hanya cerdas, tapi juga berani tampil dan menyebar energi positif ke sekelilingnya,” tandasnya. (Rls)

Related posts

Diduga Menista Agama, Penghancuran Ponpes Mathla’ul Anwar Lampung Selatan oleh PTPN Picu Kemarahan Umat Islam

admin

Humas Polres Metro Terima Penghargaan dari Kabid Humas Polda Lampung

admin

Bayu Hendrix Nakhodai DPD Petir Kota Metro Masa Bhakti 2024-2028

admin