Metro//Monitor ekspres.com – Kekerasan kepada anak didik sekolah kembali terulang, kali ini terjadi di salah satu Sekolah SMP swasta yang berada di Kecamatan Kota Agung Timur – Tanggamus.
Hal ini menarik simpati dari berbagai kalangan, tak terkecuali dari Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Lampung. Menurut Andi Lian, SH, MH proses kekerasan kepada peserta didik selalu terulang. Efek jera sepertinya tidak menjadi Perhatian para Pendidik.
Untuk itu, LPAI Lampung mendorong Pihak Polres Tanggamus mengambil tindakan tegas terkait peristiwa ini,”Wali murid bisa melaporkan peristiwa ini ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak Polres Tanggamus. Ini menjadi preseden buruk bagi dunia pendidikan khususnya di kabupaten Tanggamus. Dengan dalih apapun, tidak sepantasnya tenaga pengajar dan kepala sekolah yang seyogyanya menjadi panutan dan tauladan yang baik, justru melakukan tindakan arogan dan main hakim sendiri,” Ucapnya.
Lebih lanjut, Andi Lian mengungkapkan bahwa Negara Menjamin Hak-hak dasar Rakyat untuk mendapatkan pendidikan. Lembaga pendidikan adalah tempat dimana diajarkan pengetahuan, budi pekerti dan lain sebagainya. Peristiwa yang mengindikasikan kekerasan terhadap 4 siswa ini adalah pel anggaran serius sesuai dengan Undang-undang Perlindungan Anak Nomor 23 Tahun 2002 dan nomor 35 tahun 2014. Untuk itu LPAI propinsi Lampung mendorong pihak orang tua melaporkan peristiwa ini ke Polres Tanggamus untuk ditindak lanjuti peristiwa yang terindikasi kekerasan Anak oleh oknum guru. ” Kami minta Unit PPA Polres Tanggamus segera memanggil para terduga pelaku, meskipun belum ada yang melapor. Kejahatan terhadap anak bukan merupakan delik aduan, sehingga kepolisian tidak harus menunggu ada yang melapor “, tutupnya.
Seperti diketahui sebelumnya, peristiwa kekerasan kepada 4 siswa. Oleh oknum Guru SMP swasta di Kota Agung Timur ini terjadi pada hari Sabtu tanggal 21 september 2024. (Red)
